1
FENOMENA DEMO YANG BERUJUNG ANARKIS
Posted by Yeni Sugian
on
08.19
Selamat pagi bloggerssss...
Belakangan ini hampir semua stasiun televisi di negeri ini pada tayangan harian beritanya hampir setiap hari menayangkan ricuhnya mengenai kenaikan harga BBM. Meskipun belum di putuskan harga BBm akan jadi dinaikan atau tidak, aksi turun ke jalan yang di lakukan oleh masyarakat, baik itu kalangan buruh, rakyat biasa, bahkan mahasiswa. Mereka turun ke jalan untuk mengeluarkan aspirasinya, hanya saja aksi demo yang sepantasnya berjalan dengan damai itu kadang berujung anarkis.
Aksi demo yang berujung anarkis ini juga mengundang beberapa tanggapan dari gue dan teman-teman gue di kos. LOL!!!, enggak kenapa-kenapa dan bermaksud ada apa sih, karena gue dan teman-teman-teman juga mahasiswa yang juga udah bisa kristis dan menilai apakah itu pantas atau tidak disini gue cuma mau ngasih tanggapan yang sewajarnya aja dan itu menurut gue. Terserah ada yang protes atau enggak toh itu dari pikiran gue dan itu pendapat gue bukan pendapat loe.
Gue sangat menyangkan aksi demo yang di lakukan harus sampai anarkis, merusak sarana dan prasarana ini dan itu, melempar batu sana dan sini, melakukan pembakaran disini dan disana. Wahai rakyatku, wahai teman-teman mahasiswaku mengapa kita harus seperti ni, masih dapatkah kita mengeluarkan aspirasi secara tenang dan damai lagi.
Oke sekarang pertanyaannya, sekarang apakah dengan melakukan aksi demo dengan tertib, anggota yang berdasi disana juga akan mendengar apa yang menjjadi jeritan hati rakyatnya. Mungkin ya mungkin juga tidak... Kurangnya informasi yang transparan dari pemerintah akan naik atau tidaknya harga BBM, dan alokasi dana APBN membuat masyarakat gerah, dan pantas saja jika mereka melakukan demo dengan cara yang anarkis.
Rasa kesal yang sudah memuncak dalam dada, rasa tertindas, keluhan yang selama ini tak di dengarkan oleh pemerintah yang ujung-ujungnya hnaya mementingkan diri mereka sendiri sangatlah menjadi beban mereka, tak salah jika ujung-ujungnya mereka melakukan demo dengan cara yang anarkis.
Lalu bagaimana dengan pengamanan terhadap aksi demo itu sendiri, haruskah pemerintah sampai mengerahkan anggota TNI, yang seyogianya TNI yang di peruntukan untuk melndungi negara dari serangan musuh, yang di bekali dengan senjata yang lengkap dan pengalaman perang yang memadai. Pantaskah ujung senjata tersebut di todongkan kepada masyarakat dalam negerinya sendiri, pantaskah orang yang sekuat itu menghalangi masyarakatnya yang hanya ingin, " hanya ingin memperjuangkan nasibnya, memperjuangkan bagaimana dia dapat hidup, memperjuangkan bagaimana dia bertahan dengan sesuap nasi ".
Melihat fenomena ini udah terlihat banget bagaimana jatuhnya sistem perekonomian negeri ini, Tolong.. tolong dan tolong.. buat yang duduk di atas singgasana sana, dengarkanlah keluhan rakyatmu, tanpa rakyatmu dulu kamu juga bukan siapa-siapa. Kami hanya ingin nasib kami diperhatikan :(
Happy blogging :)
Belakangan ini hampir semua stasiun televisi di negeri ini pada tayangan harian beritanya hampir setiap hari menayangkan ricuhnya mengenai kenaikan harga BBM. Meskipun belum di putuskan harga BBm akan jadi dinaikan atau tidak, aksi turun ke jalan yang di lakukan oleh masyarakat, baik itu kalangan buruh, rakyat biasa, bahkan mahasiswa. Mereka turun ke jalan untuk mengeluarkan aspirasinya, hanya saja aksi demo yang sepantasnya berjalan dengan damai itu kadang berujung anarkis.
Aksi demo yang berujung anarkis ini juga mengundang beberapa tanggapan dari gue dan teman-teman gue di kos. LOL!!!, enggak kenapa-kenapa dan bermaksud ada apa sih, karena gue dan teman-teman-teman juga mahasiswa yang juga udah bisa kristis dan menilai apakah itu pantas atau tidak disini gue cuma mau ngasih tanggapan yang sewajarnya aja dan itu menurut gue. Terserah ada yang protes atau enggak toh itu dari pikiran gue dan itu pendapat gue bukan pendapat loe.
Gue sangat menyangkan aksi demo yang di lakukan harus sampai anarkis, merusak sarana dan prasarana ini dan itu, melempar batu sana dan sini, melakukan pembakaran disini dan disana. Wahai rakyatku, wahai teman-teman mahasiswaku mengapa kita harus seperti ni, masih dapatkah kita mengeluarkan aspirasi secara tenang dan damai lagi.
Oke sekarang pertanyaannya, sekarang apakah dengan melakukan aksi demo dengan tertib, anggota yang berdasi disana juga akan mendengar apa yang menjjadi jeritan hati rakyatnya. Mungkin ya mungkin juga tidak... Kurangnya informasi yang transparan dari pemerintah akan naik atau tidaknya harga BBM, dan alokasi dana APBN membuat masyarakat gerah, dan pantas saja jika mereka melakukan demo dengan cara yang anarkis.
Rasa kesal yang sudah memuncak dalam dada, rasa tertindas, keluhan yang selama ini tak di dengarkan oleh pemerintah yang ujung-ujungnya hnaya mementingkan diri mereka sendiri sangatlah menjadi beban mereka, tak salah jika ujung-ujungnya mereka melakukan demo dengan cara yang anarkis.
Lalu bagaimana dengan pengamanan terhadap aksi demo itu sendiri, haruskah pemerintah sampai mengerahkan anggota TNI, yang seyogianya TNI yang di peruntukan untuk melndungi negara dari serangan musuh, yang di bekali dengan senjata yang lengkap dan pengalaman perang yang memadai. Pantaskah ujung senjata tersebut di todongkan kepada masyarakat dalam negerinya sendiri, pantaskah orang yang sekuat itu menghalangi masyarakatnya yang hanya ingin, " hanya ingin memperjuangkan nasibnya, memperjuangkan bagaimana dia dapat hidup, memperjuangkan bagaimana dia bertahan dengan sesuap nasi ".
Melihat fenomena ini udah terlihat banget bagaimana jatuhnya sistem perekonomian negeri ini, Tolong.. tolong dan tolong.. buat yang duduk di atas singgasana sana, dengarkanlah keluhan rakyatmu, tanpa rakyatmu dulu kamu juga bukan siapa-siapa. Kami hanya ingin nasib kami diperhatikan :(
Happy blogging :)