1

Menulis yang terlupakan : Kantor Pos, PO BOX

Posted by Yeni Sugian on 11.30
Menunggu detik- detik menjadi seorang bambong amatlah menyebalkan, apalagi ketika setiap hari di hadapkan dengan banyaknya aktifitas sudah barang tentu menganggur bukanlah hal yang menarik. Mendekati hari resign gue dari kantor gue sudah memulai menebarkan jurus jitu menghamburkan lamaran pekerjaan sana sini.

Kebetulan kemarin dapat informasi dari seorang teman yang mengatakan bahwa di tempat dia bekerja membutukan beberapa karyawan. Dan untuk mengirimkan surat lamaran pekerjaan gue kesana tentunya gue harus menggunakan jasa pos. Banyangkan saja, dengan majunya era globalisasi sekarang ini jasa pos sudah hampir terlupakan saja.

Mungkin untuk efesiensi waktu orang lain lebih memilih datang langsung atau yang lebih nyentrik sekarang adalah pengiriman lamaran kerja via email. Namun ditengah berkembangnya jaman, melihat aktivitas di kantor pos yang gue kunjungi beberapa hari yang lalu masih sangat di minati, yah walaupun tidak terlalu padat merayap.

Mungkin masih ada yang bingung jika sebuah perusahaan dalam iklan loker dimana perusahaannya berdiri hanya memuat PO BOX, di lanjutkan dengan nama kota, atau ada juga yang berkode pos ada juga yang tidak menyediakan kode pos sama sekali.

PO Box adalah singkatan dari Pos Office Box
Dengan kata lain di kantor pos ada semacam loker yang bernomor, loker itu disewakan kepada siapapun dengan tarif tertentu, yang bertujuan untuk memudahkan korespondensi. Jadi misalkan ada yang ingin mengirim surat ke penyewa PO Box, cukup dicantumkan nomer PO Box dari si penyewa, dan si penyewa biasanya secara periodik akan mengambil sendiri ke lokernya.


Mengapa perusahaan hanya mencatumkan Po Box, dengar- dengar nih tujuannya untuk menghindari pelamar yang datang langsung keperusahaan hanya untuk mengantar lamaran pekerjaan, yang nantinya di anggap akan mengganggu jalannya operasional perusahaan. Selain itu juga guna mencegah para pelamar yang agresif dan menuntut ini itu kepada perusahaan.

Semoga kedepan Kantor pos jasanya masih dapat kita andalkan :)




|
0

Mata - Mata

Posted by Yeni Sugian on 20.22
Malam minggu???? That’s right saatnya ng-blog, meninggalkan dunia kegalauan ini sejenak dengan tempat nyampah favorit gue ini.

Malam minggu, yah tentu saja saatnya mandangin cermin lama- lama terus ngaca dan bilang, siapa yang bakal ngapelin gue malam mini yah??? Gak ada, apa karena kurang laris ataukah kurang laku # intinya sama saja.

Coba perhatikan deh mata kita, terkadang gue pun melupakan hal yang satu ini. Kenapa dengan mata, gak apa-apa sih, cuma pengen nyuruh ngeliat aja :P

Harusnya bersyukur di kasih mata dan dapat melihat dengan sempurna, masih banyak di luar sana yang tidak mampu melihat indahnya dunia seperti yang dapat kita lihat sekarang ini. Walaupun bentuk mata seseorang berbeda- beda tapi percaya deh semua itu memperindah wajah kita. Bayangkan jika kita tak punya mata, hanya ada alis mata dan turun ke bawah langsung kita dapati hidung # oke sepertinya itu tidaklah lucu.

Ada yang bermata belo, ada yang sedang, ada juga yang bermata sipit seperti gue. Tak lupa pula pelengkapnya bulu mata, ada yang mempunyai bulu mata lentik bak bulu mata palsu Syahrini, ataupun yang mempunyai bulu mata standar seperti gue. Perhatikan kembali bola matanya, ada yang berwarna hitam, atau bahkan kecoklatan, bahkan ada yang rela untuk memperindah bola matanya dengan menggunakan softlens berbagai warna.

Yah mata, alat indra yang satu ini mampu mengisnpirasikan banyak hal, ada yang bilang lidah bisa berbohong tapi tatapan mata jauh lebih jujur. Lidah bisa berbohong tapi mata jendela hati, bahkan ada yang bilang kalau cinta itu awalnya dari mata turun ke hati. OK kayanya gue lagi enggak nafsu ngomongin cinta key???

Ada yang lebih hebat lagi, adanya air mata. Sepertinya jika harus membicarakan mengenai air mata sangat erat kaitannya dengan perasaan. Di saat kita bahagia air mata terkadang mampu mengungkapkan sejuta perasaan bahagia itu sendiri. Di saat sedih pun air mata mampu meluapkan semua beban yang ada hati # eeeaaaaa lebayyy

Dahsyat bukan???? Jaga dan lindungi mata kita, terlebih lagi jaga dan lindungi pandangan kita itu sendiri. Artis yang tenar lewat lagunya yang berjudul “ sesuatu “ saja sangat sayang dengan matanya, buktinya karena dia tahu bahwa mata mampu mengungkapkan segalanya. Dia bikin mata dia seindah mungkin dengan bulu mata palsunya.

Dan bulu mata yang lagi ngetrend saat ini yaitu bulu mata anti badai, yah semoga dengan adanya musim penghujan sekarang ini yang terkadang disertai dengan badai- badai kecil, bulu mata ini sendiri mampu menerjang badainya :p

|
0

Utama dan yang utama

Posted by Yeni Sugian on 20.12
Sering dengar peribahasa yang bilang “ jangan menilai sebuah buku dari covernya, cobalah lihat dan baca isinya “. Hal ini sama dengan ungkapan yang bilang jangan pernah menilai seseorang hanya dari penampilan luarnya saja tetapi lihatlah hati-nya. Menurut saya penampilan memang bukan yang “ utama ” tapi “ pertama “. Pertama kali orang akan menilai kita dari penampilan kita sendiri, jadi penampilan memang menempati tempat yang pertama.

Sebuah contoh simple : Seseorang pengangguran berat yang menunggu waktu untuk menjalani serangkaian interview masuk sebuah perusahaan sudah barang tentu dia akan mempersiapkan segalanya dari awal. Misalnya persiapan mental, fisik, psikologinya sendiri.

Namun pada waktu hari H yang din anti tiba, penampilan pun tak kalah pentingnya. Karena seorang pewawancara bukan hanya menilai bagaimana kecakapan kita dalam menjawab semua pertanyaan yang dia berikan, penampilan pun dapat jadi bagian yang tak terpisahkan dari rangkaian tersebut.

Yang salah adalah ketika seseorang menempatkan penampilan sebagai yang utama dari yang pertama, ini sangat berbahaya. Ada yang mati- matian untuk tampil WAH dengan berbagai cara agar terlihat menarik dan mendapat empati serta pujian dari orang- orang yang ada di sekelilingnya. Dan sayangnya lagi mahluk- mahluk Tuhan jaman sekarang lebih melihat penampilan luar dibandingkan hatinya. Tak usah menyangkal, saya pun demikian.

Pernah melihat seseorang yang berpenampilan urak- urakan seperti manusia tak mandi seminggu, dengan tindikan sana sini tak lupa dengan bangganya mempertontonkan rantai di lehernya seperti leher pengingkat anjing bulldog. Siapa yang tau kedalaman hatinya, mungkin itu hanya luarnya, namun hatinya bisa saja seperti malaikat penolong, bukan malaikat maut ataupun malaikat pencabut nyawa.

Bandingkan saja dengan orang yang awalnya sangat lembut, kalem, baik hati serta tidak sombong namun di baliknya dia berhati jahat, walaupun tidak semuanya demikian yah seperti saya ini akan selalu tetap baik hati, ramah, lucu, ngangenin dan tidak sombong # kumatttt.

So Outner beauty and inner beauty sama pentingnya, jadi penampilan memang penting tapi penampilan hati jauh teramat penting 

|
0

Menunggu " yang " di tunggu

Posted by Yeni Sugian on 09.20

Orang bilang menunggu itu membosankan, dan gue pun mengiyakan untuk hal yang satu ini. Bukan hanya membosankan, menyebalkan juga iya tentunya, dan masih banyak plus- plus yang lainnya. Namun di tunggu juga tak kalah menyesakkan. Jika kita di tunggu mengungkapkan jawaban yang mengharuskan  kita menunggu bukankah itu tak kalah sulitnya???

Gue yakin semua orang pernah mengalami fase menunggu dan kita tak akan pernah bisa memungkiri hal ini, menunggu untuk lahir kedunia, menunggu lulus sekolah, menunggu lulus kuliah, menunggu malam minggu, menunggu untuk gajian, bahkan yang paling ngetrend untuk para bujangan sejati yaitu menunggu datangnya jodoh :p, dan yang paling gue tunggu adalah ada yang rela bekorban ngisiin gue pulsa :p

Bagaimana dengan di tunggu???? Di tunggu untuk makan malam bersama, di tunggu untuk pergi bersama, di tunggu untuk menikah, di tunggu untuk ini untuk itulah, keduanya sama rumit, sama membosankan, sama menyebalkan. So pilih menunggu atau ingin di tunggu.

Apa hasil dari menunggu???? Belajar sabar itu sudah pasti, jika saja di dunia ini tak ada kata sabar, akan membuahkan apa tindakan menunggu kita selama ini. Sabar adalah penengah antara penantian yang menunggu serta di tunggu selama ini. Maksudnya apa yen??? # sama gue juga enggak ehem apa yang gue tulis :p

Menunggu bagi gue lebih baik ketimbang gue di tunggu, Seperti penyanyi besar sekelas Afgan Syahreza yang akan mengadakan sebuah konser besar nan megah, tentunya para penyelenggara sudah lebih dulu menyiapkan dan mengecek sound systemnya sebelum di gunakan. Mempersiapkan tata panggung yang baik dan menarik. Kita sebagai fans-nya hanya dapat menunggu dan melihat bagaimana konser nan megah ini berjalan.

Sedangkan yang di tunggu- tunggu adalah si Afgan sendiri, bukan hanya menyiapkan apa yang akan di lihat lebih menarik di mata sang penonton melainkan lebih dari pada itu. Kuantitas dan kualitas suara sendiri juga merupakan hal penting dalam hal ini.

Jadi bukankah di tunggu sebenarnya lebih berat dari pada pekerjaan menunggu itu sendiri. Seseorang yang di tunggu pasti tahu apa yang akan dia lalukan untuk tidak mengecewakan orang yang sudah lama dengan setia menunggunya.

Dan terakhir jangan pernah ngecewain orang yang rela memberikan waktunya untuk menunggu diri kita ini. Perbuatlah lebih jika memang kamu tahu bahwa menunggu juga butuh kesabaran yang ekstra. Perbuatlah lebih baik menjadi orang yang di tunggu, jika suatu saat engkau ada di posisi yang mengharuskan kamu menunggu, kamu juga dapat melihat apa yang di perbuat lebih oleh orang yang telah engkau tunggu J


|
1

My dream : IBU RUMAH TANGGA SEJATI :)

Posted by Yeni Sugian on 18.55
Awal- awal kemarin gue sempet sensi dengan  pekerjaan gue. Kerja di swasta memang benar- benar menguras tenaga dan waktu, bayangkan bekerja dari hari senin sampai sabtu sampai tak ada waktu untuk gue sekedar berleha- leha. Dan sampai detik ini gue meyakini satu hal bahwa waktu bagi wanita karir tidaklah dapat membiarkannya berleha- leha. Sempat beralih cita- cita untuk masa depan yang lebih baik ingin menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil, yang ada dalam pikiran gue kalau udah jadi PNS mah hidup enggak ribet- ribet amat, dapat gaji tiap bulan, kerjanya santai, sabtu bisa weekend, dan mungkin masa depan kayanya super cerah.

Sempet mikir, dulu kenapa gue enggak ngambil kuliah jurusan keguruan supaya gue jadi guru seperti idaman ibunda gue tercinta. Tapi gue tetep bersih kukuh kalau kerja kantoran itu keinginan gue, so sekarang impian itu udah bisa gue capai. bekerja menjadi wanita karir yang masih melakukan penanjakan akan karirnya untuk mencapai posisi yang lebih tinggi lagi masih dalam proses dan itu harus di syukuri.

Namun sepertinya kurang etis dan egois kalau gue hanya memikirkan kehidupan gue hanya untuk saat ini, akhirnya tiba disuatu malam# ceileeeeee gue mikir mau dibawa kemana kehidupan gue ini kelak. Kuliah, Kerja, Menikah tentunya memang menjadi impian gue, dan Puji Tuhan gue udah sampai tahap pertengahan. Sudah menikah pun sebenarnya gue masih mempunyai pilihan apakah harus menjadi ibu rumah tangga seutuhnya ataukah menjadi seorang ibu rumah tangga yang bekerja. Keduanya sama baik, apalagi jika suami mendukung sepenuhnya apa yang menjadi keputusan seorang istri.

Secara pribadi gue masih bimbang, walaupun gue belum menikah merencanakan hari depan itu penting sob, yah walaupun kedepannya di ataslah yang menentukan segalanya. Gue sekolah tinggi- tinggi bila akhirnya harus menjadi seorang ibu rumah tangga saja sepertinya lucu sekali. Bukankah untuk menjadi seorang ibu rumah tangga tidak dibutuhkan pendidikan melainkan keterampilan.

Menjadi seorang ibu rumah tangga yang bekerja, menuntut gue harus bekerja diluar rumah apakah gue sanggup???? melihat kehidupan gue yang sekarang ini saja sepertinya cukup melelahkan apalagi di tambah dengan kewajiban lain mengurus suami, rumah, dan anak jika Tuhan menitipkan kelak.

Akhirnya inilah jalan yang gue pilih, Kuliah yah gue sudah menyelesaikan pendidikan strata gue dan gue memang sebenarnya sudah tidak berniat lagi untuk melanjutkan pendidikan gue, namun jika suatu saat yang diatas kasih kesempatan gue buat kuliah lagi yah gue tak akan menolak, Dan sekarang dan untuk tahun- tahun mendatang gue pengen fokus bekerja. Sampai akhirnya gue putuskan untuk menikah dengan orang yang mau menerima gue lahir batin sebagai istrinya dan saat itu juga gue putuskan untuk berhenti dari pekerjaan gue.

Menurut gue pilihan ini bijak kok, menjadi ibu rumah tangga seutuhnya di rumah, mengurus suami gue kelak # amin, mengurus rumah itu juga bekerja dan jika di tilik soal salary sepertinya tak ada yang mampu membayar untuk pekerjaan yang satu ini. Para suami pun belum tentu mau untuk menggantikan pekerjaan yang dilakukan oleh ibu rumah tangga, kalaupun menggantikan tugasnya belum tentu lebih apik seperti yang telah dilakukan istrinya.

Yah, Semoga KTP gue untuk 4 atau 5 tahun mendatang dari pelajar menjadi ibu rumah tangga :), mengurus suami, mengurus rumah, mengurus anak- anak jika Tuhan menitipkan# amin amin amin. Dan semoga pilihan ini pilihan yang paling bijak yang pernah gue ambil, menjadi ibu rumah tangga sejati seperti ibunda gue, Makasih bunda, kau adalah cerminan hidupku :)


|
0

Manajemen Sehat

Posted by Yeni Sugian on 15.50
Kemarin sempat sharing dengan sesama teman, kebetulan gue juga menyimak banget tentang permasalahan yang lagi temen gue ini alamin. Masalahnya simple namun menyangkut hidup dan masa depan. Bekerja di sebuah perusahaan terlebih status diri sendiri masih sebagai pegawai dalam masa trainning memang sungguh menyebalkan dan gue pun merasakan hal itu.

Yang menjadi penyebabnya adalah ketika perusahaan tersebut denga entengnya memberikan upah yang masih di bawah UMP/UMR/ bahkan UMK. Bahkan tidak jarang ada sebuah perusahaan yang menggaji karyawannya dengan sistem pukul rata tidak memandang status pendidikan # mirissss.
Masalah tidak hanya sampai disini saja, ketika ada sebuah perusahaan yang memotong gaji karyawannya tanpa sebab dan alasan yang jelas, terlambat tidak terlebih bolos kerja langsung terkena dampak pemotongan sungguh disayangkan. Kita bekerja semaksimal mungkin bagi perusahaan namun timbal balik perusahaan kepada karyawan hasilnya terkadang nol besar.

Lebih mengherankan lagi dimasa sekarang, yang namanya mencari kerja amatlah sulit dan gue pun sempat merasakan hal ini. Namun yang lebih gue sesalkan ketika sebuah perusahaan dalam perekrutan karyawannya masih menerapkan sistem tahan ijazah karyawan. Kalau kata yang punya usaha nih mungkin biar duitnya gak di bawa kabur ama karyawan kali yah, tapi tempat gue kerja juga untuk seorang office Boy ijazah juga pake sistem di tahan segala.

Gue pikir- pikir emangnya si Office boy mau nyuri apa dari kantor??? mau nyuri sapu ya elah di pasar loak banyak noh. Hal ini yang amat sangat gue sayangkan banget, manajemen perusahaan yang sehat terlebih pada bagian HRD perusahaan yang emang dari sononya, dari lahirnya emang udah baik, dia gak mungkin memakai sistem seperti ini hanya untuk membuat karyawannya betah bekerja.

Ada yang bilang ijazah hanya sebuah kertas, jadi lebih sayang kertas ketimbang pekerjaan yang ada di depan mata. Heloooooo... buka mata elooo lebar-lebar, ijazah emang sebuah kertas, tapi pengorbanan buat ngedapetin tuh kertas gak semudah yang loe kira. Untuk ijazah strata 1 aja gue harus bisa melewati perjuangan selama 4 tahun buat dapetin tuh kertas. Bukan barangnya saja yang penting men tapi perjuangannya juga. Nasibbbb para pencari kerja :)

|
0

Bolang " Prambanan "

Posted by Yeni Sugian on 12.04
Hari kelima berlanjut menjadi bolang sejati otw Prambanan, jarak yang di tempuh lumayan sebentar, deket ini mah dari wedi... check this my phutuuuuuu...

|
0

Bolang " Borobudur "

Posted by Yeni Sugian on 11.42
Masih dengan pelaku yang sama, gue, Rina, Eko, Joni

Hari ke empat saatnya untuk pergi ke Magelang, apakah yang akan kami kunjungi dalam liburan singkat kami ini, yapssss Borobudur. Meskipun masih diterpa lelahnya dari parangtritis tempo hari, walaupun udah membiarkan diri untuk beristirahat satu hari tapi rasa lelah masih kerasa. Tapi itu gak memutuskan semangat kami untuk pergi ke Borobudur.

Perjalanan panjang kami tempuh dari Klaten dan rasanya tuh pantat gue rata di atas motor * oke abaikan, capek, ngantuk, pantat gue yang sakit semuanya terobati pas sudah sampai di depan loket penjualan tiket masuk Borobudur. Tentunya mari beraksi, mari poto-poto yang banyak AHAHAHAHAHA
Gaya dulu, ciakakakakakakak......

Biar kata yang di belakang pada ribut, kita tetep eksis :P
Si joni sibuk pasangin sarung juga sibuk ama jaket, cape deh :)
Tuh kan sarung lagi

Ih rina kamu kok suka banget pegang- pegang tangan aku * plakkkk

Si eko kayanya demen ngambil poto

Joni jadi manusia tinggi banget sih???


Tuh kan agak rata.....


lanjutttt terus......


Dan semuanya berakhir mengenaskan di tempat sampah :) Sore kembali pulang ke klaten dengan selamat, dengan anggota tubuh masih lengkap Puji Tuhan

|

Copyright © 2009 Yeni's Official Blog All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.