0
Etnic Runaway spesial GorontaLo
Posted by Yeni Sugian
on
17.29
Di Hari minggu sore yang ceria ini, seceria hati gue kali ini. ** Ceileeee jadi gimana gitu...
Oh iya kali ini cuma iseng-iseng aja posting salah satu acara di televisi swasta yang menjadi primadona bagi mata gue, disela-sela kesibukan syuting gue** Halah abaikan!!! maksudnya disela-sela aktivitas gue. Emang loe punya aktivitas yen??? Ya jelas donk makan, tidur, mandi, makan tidur, mandi itu juga kan termaksud aktivitas.
Oke kembali lagi ke laptop...
Yap acara yang paling gue demen banget yaitu acara " ETNIC RUNAWAY ", kenapa dan mengapa??? disini gue bisa liat abis nih tingkah polah artis-artis kita yang biasanya hidup serba glamour, kemana-mana naik mobil, bisa jalan-jalan ke mall, bisa makan-makan enak. Terus pas tiba-tiba ikut acara yang satu ini kelihatan banget deh MANJAnya mereka semua kaya gimana.
Namun bukan soal artisnya yang pengen gue bahas kali ini, yang akan gue bahas yaitu soal sukunya. Yap suku yang ada di provinsi gorontalo ini ada yang namanaya suku polahi. Ngomong-ngomong soal gorontalo gue keingat sama salah satu artis keluaran " youtobe " dari propinsi yang sama yaitu " NORMAN KAMARU ". Tapi disni gue bukan mau bahas si Norman secara lebih lanjut, mungkin besok-besok aja kali yah kalau gue agak nafsu buat nulis ** Makannnnn kali pake nafsu ^^
Oke tadi barusan searching- searching tanya mbah gue yang paling pintar mbah google akhirnya gue dapat info soal suku ini mungkin kira-kira seperti inilah gambarannya::
Suku polahi itu sendiri jika di artikan mempunyai arti PELARIAN, jadi ceritanya tuh begini polahi adalah masyarakat pelarian zaman dahulu ke hutan karena takut dan tidak mau dijajah oleh bangsa Belanda, sehingga sampai saat ini menjadikan mereka sebagai suku terasing ** Dan mengapa bisa terjadi semua ini teriakan dan salahkan siapa??? Belanda!!!! ^^
Suku Polahi ini tinggal di hutan gunung Boliyohuto Kabupaten Gorontalo walaupun begitu sangat sulit bagi kita untuk menjumpai mereka. Ini dikarenaka polahi sulit menerima kehadiran orang luar sekalipun sesama warga Gorontalo. Sikap antisosial ini lebih disebabkan trauma masa lampau . ( Makanya nonton tv kaya gue biar tau, nggak punya TV beli, nggak bisa beli ngutang, nggak bisa ngutang nggak tau lagi deh gue )^^ intinya Cape deh..
Terlepas dari semua itu yang pasti suku polahi ini ada, karena mereka tidak menginginkan hidup dalam lingkungan penjajahan. Karena itulah mereka disebut sebagai Polahi yaitu dari bahasa Gorontalo yang berarti pelarian. Kehidupan mereka sangat jauh dari peradaban moderen, mereka tinggal dibawah bebatuan atau gua, di pondok bahkan diatas pohon, bahkan ada pondok yang sebenarnya juga nggak layak untuk dikatakan pondok yang beratapkan daun aren ( kalo gue nonton tadi sih daun aren, nggak tau kalo disulawesi kayanya sama aja tuh ) ^^
Suku polahi ini hidup dari bercocok tanam, berburu babi hutan ( sebut: Makanan gue banget nih ciakakakakakkakakak... ^^ ) dan belum mengenal pakaian dan hanya mengenakan penutup maaf ( sebut : alat kelamin ) dari daun palma dan kulit kayu. Untuk mencapai ke lokasi perkampungan polahi ini sendiri harus menempuh perjalanan kaki selama tujuh jam. Kehidupan primitif tergambar pula pada hubungan sedarah dimana hubungan dapat terjadi antara ayah dengan anak perempuannya, atau ibu dengan anak laki-lakinya bahkan antar seseama saudara kandung. ( teman gue nonton sambil nyengir bilang gini : " emang nggak jijik gitu yah ???? )
Mungkin bagi kita yang memang sudah tahu akan peradaban moderen, dan mengenal agama memang kita akan merasa jijik. Apalagi mendengar hubungan sedarah yang dilakukan mungkin masih dilakukan dengan orang serumah, namun berbeda bagi mereka yang belum mampu berpikir sampai pada tahap ini. Penelitian juga menunjukan bahwa hubungan seperti ini berpotensi tinggi menghasilkan keturunan yang secara biologis lemah baik fisik maupun mental. Kondisi tersebut terjadi karena keterbelakangan tidak hanya karena keterpencilan melainkan tidak tersentuh yang namanya pendidikan bahkan dalam kebudayaan mereka tidak dikenal hitung menghitung dan nama-nama hari. Miris memang mengetahui bangsa kita masih ada kehidupan yang jauh dari kata sejahtera seperti ini, andai saja mereka bisa merubah pola pikir untuk tidak mengasingkan diri dari dunia luar dan tidak menutup diri dari perkembangan moderen mungkin pendidikan bagi mereka bisa terjamah.
Dan setelah melihat semua ini, yang dengar-dengar katanya kalimantan juga sama masih banyak suku primitifnya, setidaknya suku di kalimantan sudah bisa berbahasa Indonesia dengan baik walaupun tidak sepenuhnya benar, dan sedikit mengenal peradaban...
Sebagai salah satu anak bangsa asli kalimantan gue cuma mau bilang Cayoooooo Dayak kamu pasti bisa **
Maaf gak bisa kasih gambar karena belom survey langsung :P ^^
^^___^^
Oh iya kali ini cuma iseng-iseng aja posting salah satu acara di televisi swasta yang menjadi primadona bagi mata gue, disela-sela kesibukan syuting gue** Halah abaikan!!! maksudnya disela-sela aktivitas gue. Emang loe punya aktivitas yen??? Ya jelas donk makan, tidur, mandi, makan tidur, mandi itu juga kan termaksud aktivitas.
Oke kembali lagi ke laptop...
Yap acara yang paling gue demen banget yaitu acara " ETNIC RUNAWAY ", kenapa dan mengapa??? disini gue bisa liat abis nih tingkah polah artis-artis kita yang biasanya hidup serba glamour, kemana-mana naik mobil, bisa jalan-jalan ke mall, bisa makan-makan enak. Terus pas tiba-tiba ikut acara yang satu ini kelihatan banget deh MANJAnya mereka semua kaya gimana.
Namun bukan soal artisnya yang pengen gue bahas kali ini, yang akan gue bahas yaitu soal sukunya. Yap suku yang ada di provinsi gorontalo ini ada yang namanaya suku polahi. Ngomong-ngomong soal gorontalo gue keingat sama salah satu artis keluaran " youtobe " dari propinsi yang sama yaitu " NORMAN KAMARU ". Tapi disni gue bukan mau bahas si Norman secara lebih lanjut, mungkin besok-besok aja kali yah kalau gue agak nafsu buat nulis ** Makannnnn kali pake nafsu ^^
Oke tadi barusan searching- searching tanya mbah gue yang paling pintar mbah google akhirnya gue dapat info soal suku ini mungkin kira-kira seperti inilah gambarannya::
Suku polahi itu sendiri jika di artikan mempunyai arti PELARIAN, jadi ceritanya tuh begini polahi adalah masyarakat pelarian zaman dahulu ke hutan karena takut dan tidak mau dijajah oleh bangsa Belanda, sehingga sampai saat ini menjadikan mereka sebagai suku terasing ** Dan mengapa bisa terjadi semua ini teriakan dan salahkan siapa??? Belanda!!!! ^^
Suku Polahi ini tinggal di hutan gunung Boliyohuto Kabupaten Gorontalo walaupun begitu sangat sulit bagi kita untuk menjumpai mereka. Ini dikarenaka polahi sulit menerima kehadiran orang luar sekalipun sesama warga Gorontalo. Sikap antisosial ini lebih disebabkan trauma masa lampau . ( Makanya nonton tv kaya gue biar tau, nggak punya TV beli, nggak bisa beli ngutang, nggak bisa ngutang nggak tau lagi deh gue )^^ intinya Cape deh..
Terlepas dari semua itu yang pasti suku polahi ini ada, karena mereka tidak menginginkan hidup dalam lingkungan penjajahan. Karena itulah mereka disebut sebagai Polahi yaitu dari bahasa Gorontalo yang berarti pelarian. Kehidupan mereka sangat jauh dari peradaban moderen, mereka tinggal dibawah bebatuan atau gua, di pondok bahkan diatas pohon, bahkan ada pondok yang sebenarnya juga nggak layak untuk dikatakan pondok yang beratapkan daun aren ( kalo gue nonton tadi sih daun aren, nggak tau kalo disulawesi kayanya sama aja tuh ) ^^
Suku polahi ini hidup dari bercocok tanam, berburu babi hutan ( sebut: Makanan gue banget nih ciakakakakakkakakak... ^^ ) dan belum mengenal pakaian dan hanya mengenakan penutup maaf ( sebut : alat kelamin ) dari daun palma dan kulit kayu. Untuk mencapai ke lokasi perkampungan polahi ini sendiri harus menempuh perjalanan kaki selama tujuh jam. Kehidupan primitif tergambar pula pada hubungan sedarah dimana hubungan dapat terjadi antara ayah dengan anak perempuannya, atau ibu dengan anak laki-lakinya bahkan antar seseama saudara kandung. ( teman gue nonton sambil nyengir bilang gini : " emang nggak jijik gitu yah ???? )
Mungkin bagi kita yang memang sudah tahu akan peradaban moderen, dan mengenal agama memang kita akan merasa jijik. Apalagi mendengar hubungan sedarah yang dilakukan mungkin masih dilakukan dengan orang serumah, namun berbeda bagi mereka yang belum mampu berpikir sampai pada tahap ini. Penelitian juga menunjukan bahwa hubungan seperti ini berpotensi tinggi menghasilkan keturunan yang secara biologis lemah baik fisik maupun mental. Kondisi tersebut terjadi karena keterbelakangan tidak hanya karena keterpencilan melainkan tidak tersentuh yang namanya pendidikan bahkan dalam kebudayaan mereka tidak dikenal hitung menghitung dan nama-nama hari. Miris memang mengetahui bangsa kita masih ada kehidupan yang jauh dari kata sejahtera seperti ini, andai saja mereka bisa merubah pola pikir untuk tidak mengasingkan diri dari dunia luar dan tidak menutup diri dari perkembangan moderen mungkin pendidikan bagi mereka bisa terjamah.
Dan setelah melihat semua ini, yang dengar-dengar katanya kalimantan juga sama masih banyak suku primitifnya, setidaknya suku di kalimantan sudah bisa berbahasa Indonesia dengan baik walaupun tidak sepenuhnya benar, dan sedikit mengenal peradaban...
Sebagai salah satu anak bangsa asli kalimantan gue cuma mau bilang Cayoooooo Dayak kamu pasti bisa **
Maaf gak bisa kasih gambar karena belom survey langsung :P ^^
^^___^^
Posting Komentar