0

Me and My Mom part II

Posted by Yeni Sugian on 08.52
Ketika saya pulang kerumah setiap 5 atau 6 bulan sekali dari banjarmasin kerumah, karena hanya libur semester saja aku dapat pulang ke kampung halaman, berbeda dengan adik saya yang perempuan dapat pulang kerumah sebulan sekali atau bahkan seminggu sekali, karena kos dari rumah hanya berjarak 2 jam saja.

Ketika saya pertama saya pulang kerumah dia akan menyambut saya dengan senyuman, beliau sangat baik, namun satu hal yang akan membuatnya cemberut, ketika saya ingin berjalan malama dengan teman laki-laki dia akan melarang saya setengah mati, namun saya tetap tak mendengarkannya ( bandel deh... ) saya tau dia sangat sayang pada saya, dia takut saya kenapa-kenapa, walaupun saya sudah berumur 21 tahun beliau masih overprotectif dengan saya kalau soal teman lelaki. Satu hal yang membuat saya ingin menangis yaitu ketika hari-hari terakhir saya ataupun adik saya akan pergi atau kembali lagi ke kos dan meninggalkan rumah.

Beliau terkadang memasang raut wajah sedih ( mungkin karena dua anak perempuannya juga tidak dirumah,hanya adik laki-laki dan ayah saja ) belum lagi jika suatu saat adik saya yang laki-laki juga memutuskan untuk sekolah yang jauh dari rumah dan harus kos juga, bagaimana perasaan beliau yang ditinggal anaknya untuk sementara.

Ketika hari terakhir saya dirumah, beliau akan memasakan masakan kesukaan saya, membuat kue untuk saya, menyiapkan barang-barang yang akan saya bawa, membuat saya bersyukur betapa indahnya harta yang Tuhan beri pada saya sehingga saya diberi Ibu seperti beliau. Ketika masalah datang beliau menghadapinya dengan kuat dan tegar. bahkan ketika beliau bercerita padaku bahwa ketika bulan lalu dia memanen sawit, namun buah sawit yang siap angkut ke pabrik di ambil begitu saja oleh orang yang tidak bertanggung jawab, beliau masih bisa tersenyum dan berkata kepada saya :: " yen kalau pake duit dihemat yah, untuk bulan ini mungkin kita harus ngirit >>

Satu hal yang saya tak pernah abis pikir, apa salah kedua orang tua saya, yang sudah cape-cape memanen sendiri buah sawit, naik gunung turun gunung, buah sawit yang besar jangan mengganggap enteng berat.a karena satu buah sajaa saya belum tentu kuat mengangakatnya, namun di ambil begitu saja oleh orang dengan mobilnya, di jual dan uangnya juga di ambil untuk kepentingan sendiri.

secara pribadi saya sendiri tidak ikhlas, namun bagaimana lagi semua tak bisa di sesali, saya hanya bisa berdoa semoga yang mengambilnya menjadi orang yang kaya, makmur, sehat selalu, mungkin dengan begitu dengan sudah memiliki banyak uang dia tak lagi mempunyai niat untuk mencuri.

I miss U mom
Yeni akan selalu memberikan semangat untukMu

|

0 Comments

Posting Komentar

Copyright © 2009 Yeni's Official Blog All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.