0
PERCERAIAN DAN DAMPAKNYA
Posted by Yeni Sugian
on
20.05
Mungkin terlalu dini untuk membicarakan mengenai perceraian dalam kehidupan gue, namun faktanya akhir-akhir ini sekeliling gue banyak banget yang mengalami namanya perceraian. Untuk kalangan selebritis hal yang satu ini tidaklah mengherankan bagi gue, karena selain dapat menaikan citra pamor sang artis mungkin juga dilakukan untuk kebaikan kedua belah pihak yang keduanya memang sudah tidak dapat dipersatukan lagi.
Namun untuk kalangan masyarakat biasa, apakah gunanya perceraian. Apakah untuk menaikan pamor dirinya??? Apakah anda sudah menjadi artis??? Apakah untuk kebaikan masing-masing pihak???, lantas apakah tidak ada jalan lain selain perceraian. Pernikahan yang berlandaskan kasih sayang dan cinta serta berkomitmen untuk menjalani kehidupan rumah tangga seumur hidup bersama sampai " maut " memisahkan, apakah semua itu hanya sekedar ucapan kosong tanpa makna ketika janji tersebut diucapkan di depan pendeta, penghulu, biksu, dan lain-lain.
Sebulan yang lalu gue mendapatkan kabar bahwa teman gue yang baru mengarungi bahtera rumah tangga yang baru seumur jagung mengatakan ingin bercerai, disusul minggu berikutnya seorang teman kanak-kanak saya juga ingin bercerai. Tak lama kemudian tetangga sebelah kos gue merupakan seorang janda yang baru juga mengalami yang namanya perceraian. Dan detik ini seorang ibu muda memutuskan untuk menyewa kos di kos gue dengan status bercerai. Lalu mengapa Tuhan menunjukkan gue orang yang punya status bercerai. Entahlah gue pun enggak tau pasti maksudnya.
Lalu apakah dimata gue perceraian itu begitu buruk??? Tentu saja ya, mungkin jawaban gue seperti tanpa alasan, belum pernah menjalani hidup berumah tangga namun mengapa gue berani bilang kalau perceraian itu buruk. Atau karena orang tua gue tidak bercerai karena itu kah alasan terbesar gue sangat membenci perceraian.
Beberapa alasan yang diutarakan oleh pasangan setelah bercerai yaitu :
1. Cerai dilakukan karena hubungan yang di jalani berdua tidak sejalan lagi
2. Kesibukan salah satu pihak yang memungkinkan pasangan satunya merasa diabaikan
3. Ada pihak ketiga dalam rumah tangga
4. Menikah usia dini
5. Kesulitan mengendalikan emosi
6. Mempunyai ego yang tinggi sehingga sulit untuk mengalah satu sama lain.
Gue yakin setiap individu sebelum ingin memulai dengan yang namanya hidup dalam pernikahan akan memikirkan dari jauh-jauh hari apa yang akan dijalani kedepan, pikiran positif dan negatif akan dampak baik buruknya sebuah pernikahan.
Bersyukurlah bagi anda yang mempunyai keluarga utuh, solid, bahagia dan selalu kompak. Ini menunjukkan betapa utuhnya sebuah keluarga, walaupun faktanya ada juga yang terlihad solid namun memilih untuk tidak bercerai dengan alasan " anak "
Yah anak, merekalah yang akan merasakan dampak paling besar ketika kedua orang tuanya memutuskan untuk bercerai. Merasa sendiri, tak di anggap atau bahkan merasa tak diharapkan ada di dunia. Lantas bagaimana dengan kedua orang tuanya yang baru saja bercerai, apakah memulai membuka lembaran hidup baru kembali bersama orang lain yang jauh lebih baik dan dapat menerima dirinya dengan apa adanya dia.
Seyogianya memang iya haruslah demikian, kegagalan yang terjadi dalam rumah tangga membuat hal tersebut menjadi satu janji pokok dalam hati bahwa kegagalan untuk yang kedua dan seterusnya tidak akan pernah terjadi. Bukan masalah untuk mendapatkan pasangan baru yang lebih setia dan pengertian yang gue tekankan, melainkan cara mendapatkan seseorang untuk ke jenjang yang lebih serius inilah yang gue permasalahkan.
Ketika merasa tersakiti secara psikis dalam rumah tangga yang pertama tentu saja alasan mereka untuk mencari pasangan yang berikutnya akan banyak tuntutan. Mencari yang lebih mapan, tampan memang tak masalah, hanya saja jika memandang untuk mendapatkan pendamping hidup berikutnya dengan sudut pandang harta amatlah egois. Hidup memang butuh uang, dan uang memang untuk hidup tapi uang bukan semata-mata menjadi alasan utama untuk bertahan hidup.
Setiap wanita yang merasa di tinggalkan, ingin memulai kembali jalinan cintanya dengan seorang pria. namun tidak dengan sungguh- sungguh, hanya menginginkan harta saja. Mulai mencintai secara logika dan tidak ingin terluka untuk yang kedua kalinya. Lalu bagaimana dengan pihak pria, setelah bercerai dari istrinya yang dahulu, lantas apakah yang dicarinya dalam sosok wanita yang patut mendampinginya lagi kelak??? harta kah??? kenyamanan kah??? perhatian kah?? kasih sayang?? atau cinta kasih keluarga yang utuh kah???
Benar kata pepatah mengatakan bahwa kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda, masa lalu, ya masa lalu memang pernah gagal, namun untuk yang selanjutnya jangan pernah berpikir untuk gagal. Jika kita mampu mengatakan pada diri kita sendiri bahwa kita bisa, kita pasti akan mampu melewatinya. Lupakan keegoisan dengan mencari pasangan yang baru hanya untuk melampiaskan kegagalan kita dimasa lalu. Sebaiknya mulailah berpikir dan mengambil sisi positif bahwa " saya " gagal cukup hanya untuk sekali, tidak ada kata kedua, ketiga dan seterusnya.
..............................................................................................................
Gue hanya wanita biasa, yang sangat prihatin dengan nasib teman-teman yang rumah tangganya harus kandas karena perceraian. Memang itu urusan rumah tangga orang lantas ngapaen gue ikut campur. Gue hanya menginginkan yang terbaik, # hellloooooo, betapa bahagianya kita sebagai anak ketika melihat ayah dan ibu meminum teh bersama di pagi hari, melakukan ini dan itu bersama, terkadang terlihat debat pendapat namun itu membuat mereka semakin dekat, merangkul erat anak-anaknya. Kekompakan mereka yang membuat hangat dihati anak-anaknya, love U my mom, love U my dad.
My first, my last, my everything.. And the answer to all my dreams..You’re my sun, my moon, my guiding star..My kind of wonderful, that’s what you are..
Posting Komentar