0
Manajemen Sehat
Posted by Yeni Sugian
on
15.50
Kemarin sempat sharing dengan sesama teman, kebetulan gue juga menyimak banget tentang permasalahan yang lagi temen gue ini alamin. Masalahnya simple namun menyangkut hidup dan masa depan.
Bekerja di sebuah perusahaan terlebih status diri sendiri masih sebagai pegawai dalam masa trainning memang sungguh menyebalkan dan gue pun merasakan hal itu.
Yang menjadi penyebabnya adalah ketika perusahaan tersebut denga entengnya memberikan upah yang masih di bawah UMP/UMR/ bahkan UMK. Bahkan tidak jarang ada sebuah perusahaan yang menggaji karyawannya dengan sistem pukul rata tidak memandang status pendidikan # mirissss.
Masalah tidak hanya sampai disini saja, ketika ada sebuah perusahaan yang memotong gaji karyawannya tanpa sebab dan alasan yang jelas, terlambat tidak terlebih bolos kerja langsung terkena dampak pemotongan sungguh disayangkan. Kita bekerja semaksimal mungkin bagi perusahaan namun timbal balik perusahaan kepada karyawan hasilnya terkadang nol besar.
Lebih mengherankan lagi dimasa sekarang, yang namanya mencari kerja amatlah sulit dan gue pun sempat merasakan hal ini. Namun yang lebih gue sesalkan ketika sebuah perusahaan dalam perekrutan karyawannya masih menerapkan sistem tahan ijazah karyawan. Kalau kata yang punya usaha nih mungkin biar duitnya gak di bawa kabur ama karyawan kali yah, tapi tempat gue kerja juga untuk seorang office Boy ijazah juga pake sistem di tahan segala.
Gue pikir- pikir emangnya si Office boy mau nyuri apa dari kantor??? mau nyuri sapu ya elah di pasar loak banyak noh. Hal ini yang amat sangat gue sayangkan banget, manajemen perusahaan yang sehat terlebih pada bagian HRD perusahaan yang emang dari sononya, dari lahirnya emang udah baik, dia gak mungkin memakai sistem seperti ini hanya untuk membuat karyawannya betah bekerja.
Ada yang bilang ijazah hanya sebuah kertas, jadi lebih sayang kertas ketimbang pekerjaan yang ada di depan mata. Heloooooo... buka mata elooo lebar-lebar, ijazah emang sebuah kertas, tapi pengorbanan buat ngedapetin tuh kertas gak semudah yang loe kira. Untuk ijazah strata 1 aja gue harus bisa melewati perjuangan selama 4 tahun buat dapetin tuh kertas. Bukan barangnya saja yang penting men tapi perjuangannya juga. Nasibbbb para pencari kerja :)
Yang menjadi penyebabnya adalah ketika perusahaan tersebut denga entengnya memberikan upah yang masih di bawah UMP/UMR/ bahkan UMK. Bahkan tidak jarang ada sebuah perusahaan yang menggaji karyawannya dengan sistem pukul rata tidak memandang status pendidikan # mirissss.
Masalah tidak hanya sampai disini saja, ketika ada sebuah perusahaan yang memotong gaji karyawannya tanpa sebab dan alasan yang jelas, terlambat tidak terlebih bolos kerja langsung terkena dampak pemotongan sungguh disayangkan. Kita bekerja semaksimal mungkin bagi perusahaan namun timbal balik perusahaan kepada karyawan hasilnya terkadang nol besar.
Lebih mengherankan lagi dimasa sekarang, yang namanya mencari kerja amatlah sulit dan gue pun sempat merasakan hal ini. Namun yang lebih gue sesalkan ketika sebuah perusahaan dalam perekrutan karyawannya masih menerapkan sistem tahan ijazah karyawan. Kalau kata yang punya usaha nih mungkin biar duitnya gak di bawa kabur ama karyawan kali yah, tapi tempat gue kerja juga untuk seorang office Boy ijazah juga pake sistem di tahan segala.
Gue pikir- pikir emangnya si Office boy mau nyuri apa dari kantor??? mau nyuri sapu ya elah di pasar loak banyak noh. Hal ini yang amat sangat gue sayangkan banget, manajemen perusahaan yang sehat terlebih pada bagian HRD perusahaan yang emang dari sononya, dari lahirnya emang udah baik, dia gak mungkin memakai sistem seperti ini hanya untuk membuat karyawannya betah bekerja.
Ada yang bilang ijazah hanya sebuah kertas, jadi lebih sayang kertas ketimbang pekerjaan yang ada di depan mata. Heloooooo... buka mata elooo lebar-lebar, ijazah emang sebuah kertas, tapi pengorbanan buat ngedapetin tuh kertas gak semudah yang loe kira. Untuk ijazah strata 1 aja gue harus bisa melewati perjuangan selama 4 tahun buat dapetin tuh kertas. Bukan barangnya saja yang penting men tapi perjuangannya juga. Nasibbbb para pencari kerja :)
Posting Komentar