0
Buka Mata Buka Hati
Posted by Yeni Sugian
on
08.45
*** Karena kemaren gak sempat buat poto, maka poto kali ini minta dengan oM Google aja xixixixi ))))
Hari kemarin merupakan hari yang sangat panas bagi kota Banjarmasin, bukan cuma udara yang panas, suasana di sungai barito dekat pelabuhan trisakti banjarmasin pun ikut panas, karena ada musibah yang tak di sangka dan sama sekali tak diinginkan. Menurut berita yang gue dengar dari teman-teman yang tinggal dekat dengan pelabuhan tersebut dan dari televisi juga bahwa kecelakaan tersebut di alami olah sebuah kapal pengangkut Penumpang dan barang dari pulau jawa yaitu kapal marina. Kapal Marina tersebut bertabrakan dengan kapal pengangkut batu bara yang memang biasanya menjadikan sungai barito sebagai jalan yang dilaluinya.
sampai saat ini mungkin sudah 3 orang korban tewas, karena kebanyakan menghirup asap dalam kapal dan bahkan ada yang terlalu banyak menelan air sungai tersebut, yah berharap semua ini dapat terselesaikan dengan baik.
Sekian liputan dari gue ::___________END ____________
*** Namun bukan itu yang akan gue bahas kali ini...
Cerita dimulai ketika pada pukul 15.30 kemarin sore, gue sedikit tergesa-gesa menuju kampus. Sebenarnya gue tidak akan tergesa-gesa jika saja pikiran yang berkecamuk dalam otak gue seperti :: " kuliah atau nggak, kuliah atau nggak ?? " upssssszzztttt pikiran seperti itu sedikit membuat mumet.
Dengan cepat ku langkahkan kakiku menuju kampus, dan lebih apesnya lagi ternyata teman-teman yang lain yang mengambil mata kuliah yang sama dengan gue juga belum pada datang ( siaL ) kalau tau begini gue gak perlu buru-buru. dan kurang lebih setengah jam menunggu dosen dengan teman-teman dan ternyata dosen yang bersangkutan juga tidak masuk ( ampun deh, kalo tau gini gue gak bakal mau ke kampus panas-panas dosennya gak masuk, absen aja enggak sama sekali )jadi ke kampus cuma nampang muka doank...
Sebelum pulang aku dan teman-teman sempat duduk-duduk disebuah ruangan kelas di kampus, mataku tertuju pada 3 orang yang masuk kedalam kampus,tampak seorang ibu ( gue tafsirkan umurnya kurang lebih seumuran dengan nyokap gue ), seorang lagi perempuan mungkin berumur sekitar 25 tahun, dan yang satu lagi seorang anak laki-laki berpipi agak cabbi berumur sekitar 5 tahun , yang membuatku tersenyum mengingat aku juga mempunyai adik laki-laki dirumah yang agak cabbi, namu itu dulu sebelum dia sekarang menginjak usia 14 tahun ( udah lama banget yah, tentu saja itu dulu ) siapakah mereka???
Iyah mereka adalah manusia yang terkadang dipandang sebelah mata bagi mereka yang mempunyai segalanya. Dua orang tersebut mencari kaleng dan botol bekas di dalam kampus, ( * perlu anda ketahui bahwa kampus gue, terbuka untuk umum sehingga pengemis dan pemulung juga bisa masuk sesuka hati ) tidak seperti kampus lain yang sangat ketat akan keamanannya, sebut saja Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi, yang dikatakan kalangan banyak orang kampusnya orang berdasi dan banyak duit ( AKAKAKKAKAKAKAKKAKAK * maaf jika ada yang tersinggung namun itulah kenyataannya, jadi berbanggalah!!! )
Bukan dua orang tadi yang gue perhatikan, namun anak kecil tadi, berpakaian agak kotor, memakai sendal yang talinya hanya terbuat dari tali rafia, tak hanya melihat anak tersebut juga ikut membuka tong sampah yang lain mencari botol air minum yang ada didalamnya. Dan melihat hal seperti itu gue setengah berbisik di telinga teman yang duduk disamping gue dan berkata " kasihan gue, nggak tega liatnya " dan teman gue cuma mengganggukan kepala seraya berkata " YA " itu doank.
Dan pipi gue yang agak tembem ini ( alaynya Kambuh )seperti mendapat tamparan keras Plaaakkkkkkkkkkkkkkk ( mungkin lebih sakit dari pada pukulan sapu lidi dari emak gue waktu kecil dulu ketika gue nakal sekali )Kadang aku melihat anak itu merengek, menangis, mungkin karena anak tersebut lelah mengikuti ibunya yang kesana kemari mencari botol bekas dan dia harus bersama ibunya. Hanya dapat mengatakan miris dalam hati, hanya dapat geleng-geleng kepala dan merasa iba.
** Sebenarnya gue sedikit agak kesal dengan ibunya si anak, kenapa sih anak kecil kaya gitu juga di bawa-bawa buat cari botol bekas, namun di balik itu semua gue lebih kesal lagi dengan diri gue sendiri. Tiap hari gue cuma bisa ngeluh, ya ntah itu panaslah, hujan lah, minta beli ini beli itu lah dengan nyokap, mengeluh soal makanan di kos, mengeluh soal berat badan, mengeluh soal jerawat, mengeluh soal tugas kuliah gue, masih banyak keluhan-keluhan yang lain yang tak dapat disebutkan karena gue cuma bisa mengeluh , dan kurang sekali untuk bersyukur.
* Sedangkan orang-orang tadi mungkin tak akan ada waktu untuk mengeluhkan semuanya, yang penting cukup untuk hari ini ya mereka bersyukur. Mengeluhkan jerawat, mengeluhkan berat badan yang dilakukan gue apa mereka juga akan mengeluh, sama sekali TIDAK!!!!
*** Hidup memang kejam dan seakan tak adiL
Dan yang gue lebih miris lagi melihat para koruptor yang merajalela di negeri ini, Kapankah mereka membuka mata, kapankah mereka membuka hati. Tinggal dirumah yang lebih dari kata mewah bak surga dunia, pergi keluar rumah dengan mobil pribadi, Pasilitas yang serba canggih dan mahal. Namun melihat orang yang ada di bawahnya saja seperti melihat seonggok sampah yang sama sekali tak ada harganya.
Alangkah indahnya dunia jika mau saling berbagi, tak ada korupsi, hidup damai menghargai perbedaan
Pekalah akan kehidupan, membuka mata untuk berbagi, membuka hati untuk saling mengasihi, karena segala seuatu akan ada dan indah pada waktunya :)
Hari kemarin merupakan hari yang sangat panas bagi kota Banjarmasin, bukan cuma udara yang panas, suasana di sungai barito dekat pelabuhan trisakti banjarmasin pun ikut panas, karena ada musibah yang tak di sangka dan sama sekali tak diinginkan. Menurut berita yang gue dengar dari teman-teman yang tinggal dekat dengan pelabuhan tersebut dan dari televisi juga bahwa kecelakaan tersebut di alami olah sebuah kapal pengangkut Penumpang dan barang dari pulau jawa yaitu kapal marina. Kapal Marina tersebut bertabrakan dengan kapal pengangkut batu bara yang memang biasanya menjadikan sungai barito sebagai jalan yang dilaluinya.
sampai saat ini mungkin sudah 3 orang korban tewas, karena kebanyakan menghirup asap dalam kapal dan bahkan ada yang terlalu banyak menelan air sungai tersebut, yah berharap semua ini dapat terselesaikan dengan baik.
Sekian liputan dari gue ::___________END ____________
*** Namun bukan itu yang akan gue bahas kali ini...
Cerita dimulai ketika pada pukul 15.30 kemarin sore, gue sedikit tergesa-gesa menuju kampus. Sebenarnya gue tidak akan tergesa-gesa jika saja pikiran yang berkecamuk dalam otak gue seperti :: " kuliah atau nggak, kuliah atau nggak ?? " upssssszzztttt pikiran seperti itu sedikit membuat mumet.
Dengan cepat ku langkahkan kakiku menuju kampus, dan lebih apesnya lagi ternyata teman-teman yang lain yang mengambil mata kuliah yang sama dengan gue juga belum pada datang ( siaL ) kalau tau begini gue gak perlu buru-buru. dan kurang lebih setengah jam menunggu dosen dengan teman-teman dan ternyata dosen yang bersangkutan juga tidak masuk ( ampun deh, kalo tau gini gue gak bakal mau ke kampus panas-panas dosennya gak masuk, absen aja enggak sama sekali )jadi ke kampus cuma nampang muka doank...
Sebelum pulang aku dan teman-teman sempat duduk-duduk disebuah ruangan kelas di kampus, mataku tertuju pada 3 orang yang masuk kedalam kampus,tampak seorang ibu ( gue tafsirkan umurnya kurang lebih seumuran dengan nyokap gue ), seorang lagi perempuan mungkin berumur sekitar 25 tahun, dan yang satu lagi seorang anak laki-laki berpipi agak cabbi berumur sekitar 5 tahun , yang membuatku tersenyum mengingat aku juga mempunyai adik laki-laki dirumah yang agak cabbi, namu itu dulu sebelum dia sekarang menginjak usia 14 tahun ( udah lama banget yah, tentu saja itu dulu ) siapakah mereka???
Iyah mereka adalah manusia yang terkadang dipandang sebelah mata bagi mereka yang mempunyai segalanya. Dua orang tersebut mencari kaleng dan botol bekas di dalam kampus, ( * perlu anda ketahui bahwa kampus gue, terbuka untuk umum sehingga pengemis dan pemulung juga bisa masuk sesuka hati ) tidak seperti kampus lain yang sangat ketat akan keamanannya, sebut saja Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi, yang dikatakan kalangan banyak orang kampusnya orang berdasi dan banyak duit ( AKAKAKKAKAKAKAKKAKAK * maaf jika ada yang tersinggung namun itulah kenyataannya, jadi berbanggalah!!! )
Bukan dua orang tadi yang gue perhatikan, namun anak kecil tadi, berpakaian agak kotor, memakai sendal yang talinya hanya terbuat dari tali rafia, tak hanya melihat anak tersebut juga ikut membuka tong sampah yang lain mencari botol air minum yang ada didalamnya. Dan melihat hal seperti itu gue setengah berbisik di telinga teman yang duduk disamping gue dan berkata " kasihan gue, nggak tega liatnya " dan teman gue cuma mengganggukan kepala seraya berkata " YA " itu doank.
Dan pipi gue yang agak tembem ini ( alaynya Kambuh )seperti mendapat tamparan keras Plaaakkkkkkkkkkkkkkk ( mungkin lebih sakit dari pada pukulan sapu lidi dari emak gue waktu kecil dulu ketika gue nakal sekali )Kadang aku melihat anak itu merengek, menangis, mungkin karena anak tersebut lelah mengikuti ibunya yang kesana kemari mencari botol bekas dan dia harus bersama ibunya. Hanya dapat mengatakan miris dalam hati, hanya dapat geleng-geleng kepala dan merasa iba.
** Sebenarnya gue sedikit agak kesal dengan ibunya si anak, kenapa sih anak kecil kaya gitu juga di bawa-bawa buat cari botol bekas, namun di balik itu semua gue lebih kesal lagi dengan diri gue sendiri. Tiap hari gue cuma bisa ngeluh, ya ntah itu panaslah, hujan lah, minta beli ini beli itu lah dengan nyokap, mengeluh soal makanan di kos, mengeluh soal berat badan, mengeluh soal jerawat, mengeluh soal tugas kuliah gue, masih banyak keluhan-keluhan yang lain yang tak dapat disebutkan karena gue cuma bisa mengeluh , dan kurang sekali untuk bersyukur.
* Sedangkan orang-orang tadi mungkin tak akan ada waktu untuk mengeluhkan semuanya, yang penting cukup untuk hari ini ya mereka bersyukur. Mengeluhkan jerawat, mengeluhkan berat badan yang dilakukan gue apa mereka juga akan mengeluh, sama sekali TIDAK!!!!
*** Hidup memang kejam dan seakan tak adiL
Dan yang gue lebih miris lagi melihat para koruptor yang merajalela di negeri ini, Kapankah mereka membuka mata, kapankah mereka membuka hati. Tinggal dirumah yang lebih dari kata mewah bak surga dunia, pergi keluar rumah dengan mobil pribadi, Pasilitas yang serba canggih dan mahal. Namun melihat orang yang ada di bawahnya saja seperti melihat seonggok sampah yang sama sekali tak ada harganya.
Alangkah indahnya dunia jika mau saling berbagi, tak ada korupsi, hidup damai menghargai perbedaan
Pekalah akan kehidupan, membuka mata untuk berbagi, membuka hati untuk saling mengasihi, karena segala seuatu akan ada dan indah pada waktunya :)
Posting Komentar