1
EDISI MEI
Posted by Yeni Sugian
on
09.03
Selamat pagi menjelang siang, lama tak bersua, lama tak berjumpa, tentunya kalian rindu sekali dengan gue ( yah walaupun itu hanya perasaan gue saja ) Oke baiklah, hari ini gue khususkan postingan kali ini menceritakan tentang panjang lebarnya badan gue aktivitas gue selama bulan mei dan mengapa kedatangan gue kali ini begitu mendadak dan menimbulkan banyak tanya yang mendalam dari relung hati pemirsa semua ( lebay ).
Pertama-tama, tentunya gue akan menceritakan sampai tahap mana perkembangan skripsi gue, skripsi gue belum sampai pada tahap apa-apa, belum di perbaiki selepas seminarnya, walaupun sebenarnya tidak terlalu banyak yang perlu diperbaiki hanya saja penambahan data dan begitu banyak ide yang berada dalam kepala gue untuk sekedar dituangkan dalam bentuk tulisan dalam penulisan skripsi gue. Oh.. shittttt semua itu membuat gue stress dan itu berpengaruh terhadap mood gue.
Kedua adalah soal bimbingan gue, gue kudu berbicara soal bimbingan skripsi gue, sebenarnya yang benar adalah skripsi kudu di revisi dulu baru bimbingan lagi, setau gue begitulah alurnya, namun karena kemaren di kampus gue bertemu dengan sosok manusia yang paling menakutkan dalam hidup gue, Yaps.. siapa lagi kalau bukan dosen pembimbing skripsi gue, di karenakan faktor perasaan yang ada di dalam hati dosen pembimbing skripsi gue yang terkadang gak menentu membuat moodnya juga kadang berubah-rubah. ketika memasuki ruangan dosen kemaren hanya untuk mengambil kertas jawaban sebuah mata kuliah, tiba-tiba mata dosen pembimbing gue tertuju ke arah gue, pertama melihat tanpa ekspresi dengan muka datar, makin kian dekat wajah beliau semakin mengerikan. Dalam hati gue berpikir untungnya hari ini gue belum bimbingan, kalo gue jadi bimbingan kemaren ntah bagaimana nasib gue, entah gue akan di marahi abis-abisan ( Oke itu hanya kata-kata gue yang lebay dalam mendeskripsikan seorang dosen, walaupun demikian tenang saja, gue pun menyadari bahwa orang seperti itu tampilan luarnya hatinya tetap lembut kok )
Yang ketiga yaitu, dalam seminggu pekan kemaren gue putusin buat pulang kampung, yah bukan apa-apa, alasan gue yang utama ya pastinya gue kangen akan ortu dan adik-adik gue, terutama rindu dengan adik laki-laki gue, yah adik gue yang paling bungsu ini sepertinya sudah beranjak remaja, pertama tentunya dari suaranya yang berubah menjadi besar.
Yang keempat, kerepotan gue juga gak cukup sampai disini saja, selama liburan juga gue harus bolak -balik seperti setrika listrik hanya untuk melakukan pembayaran pendaftaran adik gue kuliah. So pastinya tak ada hal yang menarik disini, hanya saja ketika gue pulang dari Bank Mandiri gue melihat salah satu sosok manusia yang sepertinya gue kenal namun gue gak ingat dia siapa. oke abaikan !!!
Yang kelima, ini sangat mendalam dan mungkin juga sedikit sedih, memilukan dan tragis. Yah kisah cinta gue yang gue rajut selama 3 Tahun akhirnya kandas di tahun ini, jangan tanyakan siapa yang mengakhiri semuanya sudah tentu GUE, dan jangan tanya soal perasaan gue sudah tentu gue SEDIH-SEDIH SENANG, ( maksunya : yah gue juga heran terkadang putus gue terlihat gak sedih-sedih amat, mungkin ini karena gue yang mengakhirinya, mungkin saja jika gue menjadi pihak keduanya mungkin gue memang akan tersakiti )
Mungkin gue akan terlihat sangat salah, menjalin hubungan yaang cukup lama dengan tidak mempertahankannya dan justru memilih jalan ini yaitu putus. Untuk itu gue punya alasan tersendiri. Jika harus berbicara perasaan, perasaan gue ke doi memang sudah mulai memudar apalagi perjalanan cinta gue ( tsahahhhhhh ) yang lebih banyak di dominasi oleh hubungan jarak jauh membuat gue jenuh dan hubungan itu seperti membosankan. Untuk itu gue tidak ingin karena alasan bosan membuat gue terlihat konyol akan kisah cinta gue sendiri, dan gue putusin tidak perlu terlalu cepat membuka hati.
Dan yang terakhir the last number, akhir-akhir ini gue putusin buat diet, sejauh ini belum ada perkembangan yang berarti, hanya saja berat badan gue sepertinya masih demen di posisi 60kg dengan tinggi badan 160kg. dan gue harus tetap semangat dan tidak putus asa dalam mengatur pola makan gue yang berantakan selama ini. Yang biasanya gue tidak pernah sarapan pagi, dan kali ini gue tidak akan melewatkannya. Dan gue harus semangat walaupun pada kenyataanya hanya sebatas mengecilkan jari kelingking gue.
Sekian curcol gue... postingan ini buat gue untuk kepentingan gue tua kelak ( maksod lo!!!!! )ketika gue tua akan gue suruh cucu gue membacakan diary gue ini dan dari sini gue tau betapa rempongnya hidup gue dimasa muda dulu.
Sekian dan terimakasih!!!
Pertama-tama, tentunya gue akan menceritakan sampai tahap mana perkembangan skripsi gue, skripsi gue belum sampai pada tahap apa-apa, belum di perbaiki selepas seminarnya, walaupun sebenarnya tidak terlalu banyak yang perlu diperbaiki hanya saja penambahan data dan begitu banyak ide yang berada dalam kepala gue untuk sekedar dituangkan dalam bentuk tulisan dalam penulisan skripsi gue. Oh.. shittttt semua itu membuat gue stress dan itu berpengaruh terhadap mood gue.
Kedua adalah soal bimbingan gue, gue kudu berbicara soal bimbingan skripsi gue, sebenarnya yang benar adalah skripsi kudu di revisi dulu baru bimbingan lagi, setau gue begitulah alurnya, namun karena kemaren di kampus gue bertemu dengan sosok manusia yang paling menakutkan dalam hidup gue, Yaps.. siapa lagi kalau bukan dosen pembimbing skripsi gue, di karenakan faktor perasaan yang ada di dalam hati dosen pembimbing skripsi gue yang terkadang gak menentu membuat moodnya juga kadang berubah-rubah. ketika memasuki ruangan dosen kemaren hanya untuk mengambil kertas jawaban sebuah mata kuliah, tiba-tiba mata dosen pembimbing gue tertuju ke arah gue, pertama melihat tanpa ekspresi dengan muka datar, makin kian dekat wajah beliau semakin mengerikan. Dalam hati gue berpikir untungnya hari ini gue belum bimbingan, kalo gue jadi bimbingan kemaren ntah bagaimana nasib gue, entah gue akan di marahi abis-abisan ( Oke itu hanya kata-kata gue yang lebay dalam mendeskripsikan seorang dosen, walaupun demikian tenang saja, gue pun menyadari bahwa orang seperti itu tampilan luarnya hatinya tetap lembut kok )
Yang ketiga yaitu, dalam seminggu pekan kemaren gue putusin buat pulang kampung, yah bukan apa-apa, alasan gue yang utama ya pastinya gue kangen akan ortu dan adik-adik gue, terutama rindu dengan adik laki-laki gue, yah adik gue yang paling bungsu ini sepertinya sudah beranjak remaja, pertama tentunya dari suaranya yang berubah menjadi besar.
Yang keempat, kerepotan gue juga gak cukup sampai disini saja, selama liburan juga gue harus bolak -balik seperti setrika listrik hanya untuk melakukan pembayaran pendaftaran adik gue kuliah. So pastinya tak ada hal yang menarik disini, hanya saja ketika gue pulang dari Bank Mandiri gue melihat salah satu sosok manusia yang sepertinya gue kenal namun gue gak ingat dia siapa. oke abaikan !!!
Yang kelima, ini sangat mendalam dan mungkin juga sedikit sedih, memilukan dan tragis. Yah kisah cinta gue yang gue rajut selama 3 Tahun akhirnya kandas di tahun ini, jangan tanyakan siapa yang mengakhiri semuanya sudah tentu GUE, dan jangan tanya soal perasaan gue sudah tentu gue SEDIH-SEDIH SENANG, ( maksunya : yah gue juga heran terkadang putus gue terlihat gak sedih-sedih amat, mungkin ini karena gue yang mengakhirinya, mungkin saja jika gue menjadi pihak keduanya mungkin gue memang akan tersakiti )
Mungkin gue akan terlihat sangat salah, menjalin hubungan yaang cukup lama dengan tidak mempertahankannya dan justru memilih jalan ini yaitu putus. Untuk itu gue punya alasan tersendiri. Jika harus berbicara perasaan, perasaan gue ke doi memang sudah mulai memudar apalagi perjalanan cinta gue ( tsahahhhhhh ) yang lebih banyak di dominasi oleh hubungan jarak jauh membuat gue jenuh dan hubungan itu seperti membosankan. Untuk itu gue tidak ingin karena alasan bosan membuat gue terlihat konyol akan kisah cinta gue sendiri, dan gue putusin tidak perlu terlalu cepat membuka hati.
Dan yang terakhir the last number, akhir-akhir ini gue putusin buat diet, sejauh ini belum ada perkembangan yang berarti, hanya saja berat badan gue sepertinya masih demen di posisi 60kg dengan tinggi badan 160kg. dan gue harus tetap semangat dan tidak putus asa dalam mengatur pola makan gue yang berantakan selama ini. Yang biasanya gue tidak pernah sarapan pagi, dan kali ini gue tidak akan melewatkannya. Dan gue harus semangat walaupun pada kenyataanya hanya sebatas mengecilkan jari kelingking gue.
Sekian curcol gue... postingan ini buat gue untuk kepentingan gue tua kelak ( maksod lo!!!!! )ketika gue tua akan gue suruh cucu gue membacakan diary gue ini dan dari sini gue tau betapa rempongnya hidup gue dimasa muda dulu.
Sekian dan terimakasih!!!