Ikhlaskan, ikhlaskah???

Ajarkan aku untuk ikhlas ketika ku tau bahwa sesuatu itu bukan untukku
Ajarkan aku untuk ikhlas ketika aku tau bahwa sesuatu itu tidak layak untukku
Ajarkan aku untuk ikhlas ketika aku tau bahwa sesuatu itu memang tidak diperuntukkan untukku
Ajarkan aku untuk ikhlas ketika aku tau bahwa sesuatu itu tidak ditakdirkan untukku

Sedih, prihatin, juga lucu itulah yang bisa aku tangkap dari curahan hati seorang sahabat karibku.
Sampai- sampai virus kegalauan yang menyelimuti dirinya juga berimbas pada diri gue sendiri. Sampai kata- kata yang pernah gue baca bahkan sampai gue posting sendiri di blog gue jika orang yang tidak tepat buat diri kita pasti akan mampir di hidup kita. Walaupun dia mampir tak bisa di perkirakan waktunya itu memang harus ada.

Disini gue mau ceritakan semuanya, bukan membuka aib melainkan jadikan pelajaran, dan pengalaman, bahwa cobaan seperti ini menandakan bahwa sang pencipta masih sayang pada umatnya. Dan Dia juga gak akan pernah memberikan cobaan melebihi kekuatan hambanya # ciaaaaah ajibbbb...

Sebut saja namanya RJ, dia sahabat gue semenjak awal kuliah, walaupun berbeda fakultas, jurusan, serta beda kampung halaman, beda ras, agama dan sebagainya tapi gue udah anggap dia jauh seperti saudara kandung gue sendiri.

Latar belakang keluarga, orang tuanya, saudaranya gue tau. Hingga terakhir kali orang yang paling dekat dan mengisi hatinya pun gue tau. Gue juga gak nyangka sampe segitunya yah gue, udah kaya jadi satpam pribadi ataupun pembokat aja yang tau ini itu soal majikan :P

Sampai suatu ketika dia telpon gue dan cerita sampe banjir air mata dan gue cuma bisa bengong dan bilang sabar, dah itu tok. Jalinan kisah cintanya yang terajut hampir 3 tahun kandas. Yah walaupun cuma 3 tahun, tapi hubungan keduanya tuh berkualitas banget, sering kompak, selalu solid. Kenapa gue bilang berkualitas, ya donk!!!! percuma kan walau udah pacaran samai 4 sampai 5 tahun kalau masih aja gak kenal pacar sendiri luar dalam kan masih gue anggap gak berkualitas contohnya gue # haaaaa

Hubungan yang sudah terjalin selama itu harus kandas karena tuntutan orang tua pihak lelaki tidak setuju dengan pihak wanitanya. Segala cara telah dilakukan ibundanya agar hubungan itu memang benar- benar harus di akhiri. Kedua insan yang masih sama- sama sayang ini pun harus mengambil keputusan yang sebenarnya boleh di katakan memberatkan sebelah pihak.

Apa mau di kata kini keduanya harus berjalan masing- masing. Sebagai seorang sahabat gue cuma bisa menguatkan dia. Tetap semangat, cowo mati satu mudahan tumbuh sepuluh ribu # amin

**
Tahun 2013 gitu loh, masih ada kasus yang seperti ini, gue nyimakkk aja deh :) mudahan semuanya kelar dengan baik :)

|