2

Menikah??? saya belum siap

Posted by Yeni Sugian on 19.31


Menikah???? sebuah kata yang hampir tiap hari terlontar dari mulut sang kekasih, dan saya pun kembali menanggapinya dengan kata biasa-biasa saja. Saya harap dengan jawaban saya yang hanya sekedar anggukan kepala atau sebuah jawaban yang paling sering keluar dari bibir saya sendiri yaitu " tunggu saja, menikah akan indah pada waktunya ".

Bukanlah hal lazim pada zaman sekarang ini untuk menikah muda, bahkan banyak para wanita yang sudah memilih menikah pada umur belasan tahun. Ditilik dari usia saya sudah cukup dewasa untuk menikah, mengingat semua teman-teman yang duduk di bangku kuliah dan sekolah menegah atas sudah banyak yang mengarungi bahtera rumah tangga, bahkan sudah banyak juga yang mempunyai dua momongan. Sedangkan saya????

Tiap kali pulang kerumah selalu saja mendapatkan undangan wedding dari teman-teman sebaya, di tambah dorongan dari teman-teman yang mengatakan " kamu kapan nyusul, kamu kapan nikah??? jangan lama-lama, udah lulus kuliah juga kan, pacar udah ada apalagi yang di tunggu??? "

Entahlah, dalam hati saya hanya dapat berdoa akan indah pada waktunya semua itu. Hanya saja saya heran bagi beberapa orang menganggap bahwa menikah itu gampang, gamblang, gak repot, makmur dan semacamnya. Sedangkan saya sendiri termasuk tipe pemikir yang lama dan lamban mengambil keputusan untuk hal- hal yang menyangkut hidup saya kelak ke depan.

Menurut saya, menikah bukan hanya menyatukan dua pribadi yang berbeda karakter, sudut pandang, pendapat, dan semacamnya, tetapi juga menyatukan dua buah keluarga yang berbeda. Ini perlu proses, dan ini juga perlu waktu, lagi-lagi sikap suka " mikir " saya berperan. Akankah keluarganya menerima saya yang seperti ini adanya, dan apakah keluarga saya juga menerima dia dengan segala kekurangan dan kelebihan dia bagi saya? semua pertanyaan muncul satu persatu. Akankah ibunya menerima saya dengan baik sebagai menantunya, apakah saya pantas menjadi seorang menantu yang baik. Pikiran itu terlalu dekat memaksakan diri saya untuk tidak buru- buru maju ke yang namanya pernikahan.

Belum lagi perubahan yang terjadi setelah menikah dan berumah tangga, seperti kebiasaan- kebiasaan buruk sang suami yang dulunya tidak tampak pada waktu pacaran dan setelah berumah tangga saya akan menemukannya demikian juga sebaliknya. Belum lagi bagi saya pribadi yang tidak biasa mendengar suara dengkuran seseorang dikala tidur dan sudah pasti suami ada kalanya akan mendekur disaat tidur. Dan bagaimana hal sekecil ini jangan sampai membuat masalah kecil dalam rumah tangga baru kita.

Perasaan yang mungkin saja memudar, inilah tantangan terberatnya. Menikah bukanlah perkara mudah, menikah maka kita dituntut untuk menciptakan cinta dan kasih sayang yang tulus, jadi bukan sekedar menyambungkan tali cinta yang telah ada.

Saya hanya berharap menikah akan menjadi hal yang paling indah di dalam hidup saya, hanya saja waktunya masih misteri

|

2 Comments


bahasan ny berat nih, bagus d biar org dpt blajar jg :p


Berapa kilo mas beratnya hehehehehe

Posting Komentar

Copyright © 2009 Yeni's Official Blog All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.